Kapan Anak Perlu Cek Kondisi Kesehatan Telinga?

Kapan
Kapan Anak Perlu Cek Kondisi Kesehatan Telinga?

besoklusa.one – Kesehatan telinga kerap kali luput dari perhatian orangtua, padahal kontrol sejak dini bisa menghindar masalah serius di lantas hari. Menurut pakar, kontrol telinga terhadap anak sebaiknya dikerjakan usai bayi baru lahir.

“Mulai dari lahir, umur dua hari telah bisa dikerjakan kontrol skrining pendengaran,” kata dokter Harim Priyono, SpTHT-KL (K) dari Jakarta Ear and Hearing Center – RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Harim menyatakan terhadap pas bayi lahir, kudu dikerjakan kontrol kegunaan dari sensor nada atau rumah siput atau koklea mengfungsikan alat bernama Otot Accoustic Emission (OAE). Alat selanjutnya ditempelkan ke liang telinga bayi untuk menyadari kegunaan pendengaran bayi.

Orangtua tidak kudu kuatir karena terlampau aman, tidak menyakiti, serta singkat untuk menyadari hasilnya. Lewat kontrol tersebut, bisa diketahui ada atau tidaknya masalah pendengaran terhadap anak.

Bila ada gangguan pendengaran maka bisa dikerjakan intervensi sedini bisa saja sehingga anak bisa mendengar dan dapat membantunya dalam berkomunikasi.

Selain skrining kebolehan mendengar, dokter THT juga dapat memeriksa kondisi liang telinga bayi baru lahir.

“Bilamana ada akotoran, dokter THT bisa melaksanakan pembersihan liang telinga,” kata Harim menjawab pertanyaan Health Liputan6.com ditulis Senin, 13 Januari 2025.

Sesudah itu, kontrol telinga bisa dikerjakan enam bulan selanjutnya, petunjuk Harim.

Skrining Telinga terhadap Bayi Baru Lahir Masih Jarang Dilakukan di Indonesia

Harim menyatakan bahwa skrining kebugaran telinga lebih-lebih untuk menyadari kegunaan pendengaran terhadap bayi baru lahir tetap jarang dilakukan.

“Sangat tidak (biasa),” katanya.

Masih banyak penduduk yang menganggap kegunaan skrining. Lalu, tetap banyak yang menganggap skrining juga kebugaran telinga hanya buang-buang duit.

Hal ini berlainan dengan kondisi di luar negeri dimana kontrol telinga terhadap bayi baru lahir biasa dilakukan.

“Tapi jika di luar negeri, skrining layaknya ini dibiayai negara,” kata Harim.

Jangan Sampai Terlambat Mendeteksi Gangguan Pendengaran

Di peluang berbeda, Harim mengungkapkan orangtua baru menyadari terdapatnya gangguan pendengaran terhadap anak, kebanyakan hal itu telah juga deteksi yang terlambat. Padahal sebenarnya mendeteksi gangguan pendengaran bisa dikerjakan terhadap umur sebagian hari.

“Umumnya, orangtua tunggu hingga menyadari anak tidak merespons nada mereka sebelum akan memeriksakannya. Padahal, gangguan selanjutnya sebenarnya telah ada sejak bayi lahir, lebih-lebih sebelum akan orang tua menyadarinya,” menyadari Harim.

By besok88

Leave a Reply

Dunia Kesehatan