Nyamuk Lebih Mematikan dari Hewan Buas

besoklusa.one – Wakil Menteri Kesehatan RI, Profesor Dante Saksono Harbuwono mengingatkan sehingga berhati-hati pada nyamuk. Meski ukurannya kecil, nyamuk adalah vektor penyakit yang mematikan.
“Bukan hewan buas yang menjadi penyebab kematian terbanyak, melainkan nyamuk,” kata Dante.
Gigitan nyamuk yang tampaknya sepele yakni kecil dan tak menyakitkan tetapi mampu mengakibatkan orang meninggal. Pada 2024, lebih berasal dari 1.400 orang meninggal karena demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Lalu pada tahun ini, sampai Mei 2025, Kementerian Kesehatan mencatat lebih berasal dari 56.000 persoalan DBD dan 250 kematian.
Penyakit dengue tetap menjadi ancaman global bersama lebih berasal dari 3,9 miliar orang di dunia berisiko terinfeksi juga Indonesia salah satunya.
“Indonesia juga salah satu negara bersama kuantitas persoalan tertinggi, bersama Brasil, Kolombia, Meksiko, Peru, dan Vietnam,” kata Dante.
Menuju Bebas Kematian Akibat Dengue di 2030
Pemerintah, lanjut Prof. Dante, menargetkan zero dengue death pada 2030. Berbagai upaya upaya dilakukan, mulai berasal dari program satu tempat tinggal satu juru pemantau jentik (jumantik), fogging, inovasi nyamuk Wolbachia, sampai pengembangan vaksin dengue.
Dante juga mengucap mesti kerja asama bersama berbagai pihak juga pengambil kebijakan untuk mampu mencapai nol kematian akibat dengue di 2030.
“Namun semua ini tidak dapat berhasil tanpa perlindungan lintas sektor, juga peran aktif DPR RI dan masyarakat,” kata Dante pas berjumpa bersama bagian DPR RI didalam High Level Meeting Koalisi Bersama (Kobar) Lawan Dengue di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.
Strategi Nasional Pengendalian Dengue Dalam Bentuk Nyata
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, juga tekankan bahwa dengue bukanlah isu baru, tetapi tetap menjadi persoalan yang berulang. Ia mengatakan DPR RI siap menjadi penghubung antara aspirasi rakyat dan pengambilan kebijakan di sektor kesehatan.
“Politik kesehatan diperlukan untuk mendorong pendanaan, edukasi, serta penguatan upaya vaksinasi dan proses data yang terintegrasi,” kata Edy.
Edy juga mengatakan siasat nasional pengendalian dengue mesti diwujudkan didalam aksi nyata, mulai berasal dari pengendalian vektor, deteksi dini, pengobatan, sampai pemakaian inovasi teknologi layaknya Wolbachia dan insektisida ramah lingkungan. Gerakan 3M Plus (menguras, menutup, mendaur ulang, dan upaya tambahan lainnya) mesti menjadi kebijakan kolektif yang konsisten digalakkan secara masif oleh semua pihak, juga DPR.
Tentang Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk style Aedes aegypti.
Ketika nyamuk selanjutnya menggigit manusia, nyamuk yang memiliki kandungan virus dengue masuk ke didalam tubuh manusia. Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil bersama tubuh berwarna hitam pekat, punyai dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.
Malaria
Selain DBD, penyakit yang mampu ditularkan oleh gigitan nyamuk selanjutnya adalah malaria. Parasit penyebab malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina, yang umumnya menggigit pada pas senja sampai fajar.
Penyakit ini punyai angka kematian yang memadai tinggi khususnya pada group bayi, anak balita, dan ibu hamil.
Chikungunya
Karakteristik infeksi chikungunya serupa bersama DBD layaknya demam mendadak, menggigil, mual, sakit kepala, dan bintik-bintik kemerahan pada kulit, tetapi dilengkapi keluhan khusus nyeri sendi khususnya sendi siku, lutut, pergelangan tangan dan kaki, serta nyeri otot yang berlangsung lebih kurang satu minggu.
Zika
Penyakit yang mampu ditularkan oleh gigitan nyamuk sesudah itu adalah virus zika, yang sempat menggemparkan. Hanya 1 berasal dari 5 orang yang terinfeksi Zika menunjukkan gejala, antara lain demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan, dan berlangsung peradangan konjungtiva.
Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah atau filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria layaknya Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori, yang ditularkan oleh semua style nyamuk layaknya Culex, Anopheles, Mansonia, dan Aedes. Gejala penyakit ini berwujud demam, radang dan pembengkakan kelenjar getah bening, sampai pembesaran tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar yang keluar agak kemerahan dan mulai panas.