Tiga Kunci Penting agar Anak Tetap Sehat

besoklusa.one – Peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli menjadi momen bagi orangtua untuk memberikan perhatian spesifik terhadap pertumbuhan anak. Terlebih, kesegaran merupakan prioritas utama sebagai investasi jangka panjang di jaman depan.
Dokter spesialis anak Jessica Sugiharto menjelaskan memelihara anak supaya selamanya sehat merupakan bentuk kasih sayang dan kepedulian orangtua kepada buah hatinya. Supaya anak sehat, Jessica mengutarakan tersedia tiga fondasi yang mampu menjadi landasan orangtua yakni:
1. Pemeriksaan Menyeluruh
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi suasana tubuh anak secara keseluruhan. Tujuannya untuk mendeteksi sejak dini jika terdapat tanda-tanda gangguan kesegaran atau suasana yang kudu mendapat perhatian lebih lanjut.
“Orangtua kudu lakukan pemeriksaan kesegaran anak secara menyeluruh, cocok step usianya secara rutin. Mulai dari pemantauan tumbuh kembang secara fisik maupun mental, hingga vaksinasi kelanjutan dan booster yang sering dilupakan setelah anak berusia di atas 2 tahun,” kata Jessica di dalam sesi Healthtalk bersama Halodoc sambut Hari Anak Nasional 2025 terhadap Selasa, 22 Juli 2025 secara daring.
2. Vaksinasi Rutin
Ada sebagian penyakit yang punyai vaksin layaknya influenza, cacar air, hingga polio. Lewat vaksinasi, anak mendapatkan kekebalan tubuh dan melawan bakteri atau virus tertentu. Cara kerja vaksin yaitu bersama merangsang sistem imun supaya mengenali dan melawan penyakit terkecuali suatu saat terpapar.
Jessica menjelaskan bahwa banyak orangtua udah mengerti bakal pentingnya vaksinasi. Namun, kebanyakan setelah anak lebih dari dua th. tidak benar-benar beranggap vaksinasi penting. Faktnya, selamanya penting.
“Saya banyak menemukan orang tua beranggapan vaksinasi cuma mutlak hingga anak berusia 2 tahun, supaya saat jarak antar vaksin makin lama jarang, vaksinasi kelanjutan sering terlupakan. Padahal, setelah anak lewat 1.000 HPK (lebih dari 2 tahun), mereka selamanya membutuhkan vaksin booster dan kelanjutan untuk memelihara dari dari penyakit yang mampu dicegah,” ungkap wanita yang sehari-hari praktik di Siloam TB Simatupang Jakarta ini.
Berikut merupakan sebagian kegunaan terkecuali anak mendapatkan vaksinasi pas waktu:
-Melindungi anak dari penyakit yang berbahaya
-Mencegah komplikasi berat, kecacatan, atau kematian
-Menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity)
-Mengurangi cost penyembuhan dan saat sekolah atau kerja yang hilang
-Membuat jaman depan anak menjadi lebih produktif.
Wanita lulusan Fakultas Kedokteran Spesialis Anak di Universitas Udayana ini mengutarakan tersedia risiko yang bakal terjadi terkecuali anak tidak divaksinasi tidak pas waktu:
-Munculnya kembali penyakit yang udah dikendalikan
-Komplikasi berat: pneumonia, ensefalitis, kelumpuhan, kematian
-Penularan ke kelompok rentan layaknya bayi dan lansia
-Meningkatnya beban psikososial keluarga akibat perawatan yang intensif
-Gangguan tumbuh kembang anak secara jangka panjang.
Vaksinasi Bisa Dimana Sih?
Untuk lakukan vaksinasi, sebagian opsi tempat yang mampu dikunjungi layaknya puskemas/posyandu, rumah sakit umum & swasta, layanan vaksinasi di rumah, sekolah melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), dan klinik bersama layanan vaksin anak.
Lebih lanjut, Jessica mengungkapka terhadap bayi berusia 0-2 tahun, berikut adalah jenis-jenis vaksin yang aman untuk diberikan:
-BCG
-Hepatitis B
-Polio
-DPT-HB-Hib
-Campak-Rubella, Rotavirus
-PCV
-JE (endemis)
Sedangkan, untuk anak yang berusia lebih dari 2 th. vaksinasinya adalah
-Influenza (tiap tahun)
-Hepatitis A
-Varisela (Cacar air)
-HPV (usia 9-14 tahun)
-Tifoid
-Demam berdarah
-MMR (Measles, Mumps, Rubella)
-DPT, DT, Td
3. Asupan Gizi
Jessica mengingatkan bahwa anak-anak kudu konsumsi asupan dan nutrisi yang baik untuk memenuhi keperluan yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Pastikan pemberian makanan menyesuaikan bersama usia.
“Asupan makanan bergizi seimbang, sebagian vitamin layaknya vitamin D dan zat besi serta mineral terhitung kudu diberikan sebagai suplementasi, lebih-lebih jika keperluan harian belum tercukupi supaya menjadi pondasi lengkap bagi kesegaran anak,” tambahnya.