Faktor Risiko Alami Gangguan Tulang Belakang
besoklusa.one – Gangguan tulang belakang mampu dialami siapa saja. Mulai berasal dari nyeri mudah sampai kondisi benar-benar yang butuh operasi. Mengenai faktor penyebab ternyata orang yang punya tubuh tinggi lebih berisiko mengalami persoalan tulang belakang.
Semakin tinggi seseorang, maka faktor risiko mengalami masalah tulang belakang makin lama mampu berlangsung seperti disampaikan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang, Harmantya Mahadhipta.
“Jadi, faktor risiko tersedia yang tidak mampu diubah dan mampu diubah. Untuk tinggi badan masuk didalam faktor risiko tidak mampu diubah, makin lama tinggi seseorang risiko itu makin lama besar,” kata Harmantya.
Lebih lanjut, Harmantya menyatakan faktor lain yang tidak mampu diubah adalah genetik dan jenis kelamin laki-laki, yang berisiko tinggi mengalami masalah tulang belakang.
Faktor yang Bisa Diubah
Sementara itu, faktor lain yang mampu diubah yaitu berat badan. Harmantya mengungkap makin lama obesitas maka punya risiko makin lama tinggi mengalami masalah tulang belakang.
Namun, perihal ini mampu diubah dengan langkah melaksanakan pengaturan makan serta olahraga yang tepat untuk menolong didalam mengurangi berat badan.
Lalu, pekerjaan fisik seperti mengangkat beban, membungkuk, gerakan mendadak, postur statis duduk yang lama, menggunakan alat dengan getaran, juga menyumbang risiko tinggi.
“Sebab duduk, tulang pinggang kami menompang 1,4 kali berat badan kita. Jadi duduk amat lama mampu menaikkan risiko tersebut,” kata Harmantya.
Masalah Tulang Belakang terhadap Area Pinggang Kerap Ditemui
Dokter yang praktik di Eka Hospital BSD itu menyatakan persoalan tulang belakang, khususnya terhadap tempat lumbar (pinggang), jadi keliru satu masalah kebugaran yang kerap ditemui.
Keluhan seperti nyeri punggung bawah, ada problem bergerak, sampai rasa kebas atau kelemahan di kaki kerap kali perihal dengan masalah terhadap cakram tulang belakang atau lumbar disc.
“Mengapa wajib secepatnya ke dokter, untuk mendapat penanganan serius. Sebab, penanganan tulang belakang itu bukan berarti wajib dioperasi, itu opsi terakhir. Bisa dengan langkah terapi obat khususnya dulu, fisioterapi, jikalau penanganan ini tidak bisa, baru operasi jadi jalur terakhir,” katanya.
80 Persen Manusia Pernah Alami Sakit Pinggang
Di peluang yang sama, Harmantya mengungkap bahwa kurang lebih 80 prosen manusia pernah mengalami sakit atau nyeri pinggang sepanjang masa hidupnya.
Namun, sakit pinggang yang dialami belum tentu menunjukan gejala serius, sebab, 70 prosen penyebabnya lantaran persoalan ketegangan otot.
Bila sakit pinggang mampu hilang didalam kala beberapa hari atau mampu hilang dengan langkah istirahat, maka hanya disebabkan oleh otot saja.
Waspadai Nyeri Pinggang dengan Kondisi Ini
Harmantya menyatakan perihal yang wajib diperhatikan jikalau sakit pinggang berlangsung lama sampai berbulan-bulan. Lalu disertai gejala lain seperti penurunan berat badan, itu mampu karena adanya infeksi atau kanker.
Bila kondisi itu terjadi, langsung periksakan ke dokter untuk menyadari penyebab pastinya.
Harmantya menyatakan untuk langsung konsultasi juga ke dokter jikalau nyeri hanya berlangsung terhadap malam hari, disertai demam, riwayat trauma yang signifikan, menjalar sampai ke paha dan kaki, dan berlangsung terhadap anak-anak.