Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak dan Cara Mengatasinya

besoklusa.one – Skin barrier atau lapisan pelindung kulit berfungsi menjaga kelembapan dan menjaga kulit dari paparan luar. Saat skin barrier rusak, kulit jadi lebih sensitif, enteng iritasi, dan rentan pada bermacam masalah.
Menurut dr. Teddy Sutrisna, Sp.DV(E), FINSDV, FAADV dari Dermato Clinic Bandung dan Jakarta, memperbaiki skin barrier rusak tidak dapat dijalankan sembarangan.
Butuh pendekatan multifaktor dan pemahaman soal suasana kulit secara menyeluruh.
Bagaimana Cara Mengetahui Skin Barrier Rusak?
Kerusakan pada skin barrier dapat dikenali dari lebih dari satu gejala umum. “Ciri-cirinya dapat bersifat kemerahan, nampak pigmentasi yang tidak biasa, serta kulit merasa kasar atau perih pas memakai skincare,” kata dr. Teddy didalam diskusi tempat belum lama ini
Berikut gejala lazim skin barrier yang rusak:
-Kulit kelihatan kemerahan
-Muncul noda hitam atau pigmentasi tidak merata
-Kulit merasa kering dan bersisik
-Timbul iritasi atau rasa perih
-Sensasi gatal atau panas setelah memakai produk
Kondisi ini dapat berjalan akibat pemanfaatan product skincare yang terlalu banyak atau terlalu keras, paparan cahaya matahari tanpa perlindungan, polusi, serta type hidup yang kurang sehat.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Skin Barrier rusak?
Untuk memperbaiki skin barrier, dr. Teddy menekankan pentingnya perawatan bertahap dan konsultasi profesional. Berikut langkah-langkahnya:
1. Kurangi Jumlah Skincare
Jika terbiasa memakai banyak product sekaligus, coba untuk pas cuma memakai skincare dasar. “Biasanya kita minta pasien untuk berhenti dulu ke basic skincare seperti moisturizer,” ujar dr. Teddy.
Fokus cuma pada pembersih yang lembut, pelembap, dan sunscreen. Hindari product dengan bahan aktif yang keras seperti AHA, BHA, retinol, atau vitamin C dosis tinggi.
2. Fokus pada Moisturizer
Moisturizer atau pelembap jadi kunci utama didalam pemulihan skin barrier. Gunakan product yang memiliki kandungan bahan seperti ceramide, panthenol, hyaluronic acid, atau squalane.
“Moisturizer menolong mengunci kelembapan dan memperkuat struktur pelindung kulit,” jelasnya.
3. Konsultasi ke Dokter Kulit
Jika suasana tidak membaik, segera konsultasi ke dokter spesialis kulit. Di daerah praktiknya, misalnya, ada sarana injeksi spesifik (injectables) untuk menolong memperbaiki skin barrier dari dalam.
“Injeksi-injeksi ini bertujuan memperbaiki struktur kulit dan menolong regenerasi sel secara lebih mendalam,” kata dr. Teddy.
4. Hindari Eksfoliasi Berlebihan
Mengeksfoliasi kulit terlalu kerap dapat memperparah suasana skin barrier. Lakukan eksfoliasi maksimal 1 kali seminggu, atau hentikan pas kecuali kulit tengah sensitif.
5. Gunakan Sunscreen Setiap Hari
Paparan cahaya UV adalah musuh utama skin barrier. Gunakan sunscreen sedikitnya SPF 30 tiap-tiap hari, apalagi pas cuaca mendung atau berada di didalam ruangan.
Kenapa Penting Menjaga Skin Barrier?
Skin barrier berfungsi sebagai perisai alami tubuh dari bermacam agresor eksternal. Jika rusak, kulit lebih enteng mengalami infeksi, peradangan, dan penuaan dini.
“Skin barrier itu seperti tembok pelindung kulit. Kalau rusak, seutuhnya jadi masuk. Baik kotoran, polusi, apalagi alergen,” pungkasnya.
Oleh karena itu, mutlak untuk tidak asal mencoba product baru tanpa paham keperluan kulit sendiri.