Bolehkah Bayi Baru Lahir Pakai Gelang Emas?

Bolehkah
Bolehkah Bayi Baru Lahir Pakai Gelang Emas?

besoklusa.one – Memberikan gelang emas pada bayi baru lahir kerap diakui sebagai lambang kasih sayang atau formalitas keluarga. Namun, apakah tindakan ini safe secara medis tanpa mengakibatkan dampak kesehatan tertentu? Pertanyaan ini perlu dijawab terlebih bagi ibu baru yang inginkan memberi tambahan keindahan kepada sang buah hati. Sebelum memberi tambahan sang anak perhiasan sama gelang atau cincin emas, ibu harus mengerti terlebih dahulu pembawaan kulit bayi yang sensitif dan lebih tidak tebal dibanding anak-anak atau orang dewasa.

Nyatanya, karakteristik kulit bayi terlebih yang baru lahir, tetap sangat rawan. Jangankan perhiasan, pemilih bahan pakaian yang tidak tepat saja akan mengakibatkan persoalan kesehatan layaknya alergi atau gatal. Itulah mengapa, pemanfaatan perhiasan pada bayi sebetulnya membutuhkan perhatian spesifik dan tidak bisa sembarangan, untuk menghambat hal-hal yang tidak di inginkan dari segi kesehatan.

Dalam menjawab secara utuh, Liputan6 akan menguraikan berkenaan “bolehkah bayi baru lahir dipakaikan perhiasan emas” lewat gambaran lengkap di bawah. Simak informasinya yang sukses kami rangkum dari sejumlah jurnal, dihadirkan untuk Anda yang peduli kesehatan bayi, Kamis (31/7).

Apakah Boleh Bayi Baru Lahir Dipakaikan Gelang Emas? Begini Penjelasan Medisnya

Dalam jurnal berjudul Pengaruh Pemberian Minyak Zaitun Terhadap Ruam Popok Pada Bayi: Literature Review oleh Antika Dwi Ariyani, Aris Widiyanto, Isnani Nurhayati, didapati fakta bahwa kulit bayi tidak sekuat dan setebal kalangan anak-anak di atasnya, ataupun orang dewasa. Secara dermatologi, kulit bayi terlebih yang baru lahir, kondisinya tetap sangat tidak tebal dan sensitif. Kulit bayi yang baru lahir sangat tipis, cuma kurang lebih setengah dari ketebalan kulit orang dewasa. Hal ini menjadikan bayi lebih rentan pada gesekan, logam, dan bahan kimia yang terdapat di dalam perhiasan, termasuk emas campuran.

“Bayi di bawah umur 3 th. mempunyai kulit yang sangat sensitif dan tubuhnya belum jadi biasa dengan lingkungan yang berbahaya. Bayi dan anak kecil mempunyai kulit yang tidak tebal sehingga lebih sensitif pada peradangan, alergi, dan infeksi,” tulis informasi di jurnal tersebut.

Dalam keterangan kesehatan yang diterbitkan Hello Sehat, perhiasan layaknya gelang emas bisa membawa dampak iritasi bahkan reaksi alergi pada bayi. Apalagi terkecuali emas tersebut tidak murni dan memiliki kandungan nikel atau bahan logam lain sebagai campurannya. Risiko layaknya gatal, ruam, sampai luka kecil bisa nampak tanpa disadari, gara-gara bayi belum bisa mengungkapkan rasa tidak nyaman. Oleh gara-gara itu, bantuan perhiasan pada bayi baru lahir harus ditunda sampai situasi kulitnya lebih kuat.

Gelang Emas Memang Indah, Tapi Tidak untuk Tangan Bayi Baru Lahir

Bentuk dan warna emas sebetulnya menggoda hati orang tua, namun keindahan bukanlah semuanya terkecuali menyangkut keselamatan bayi. Selain risiko kulit, gelang termasuk bisa membahayakan gara-gara bisa terlepas, tertelan, atau membawa dampak luka selagi bayi bergerak spontan.

Gesekan gampang saja udah bisa membawa dampak peradangan pada kulit bayi. Jadi, walau secara estetika menarik, gelang emas bukanlah barang yang tepat untuk dikenakan oleh bayi baru lahir. Risiko lain adalah terganggunya perkembangan tangan bayi seandainya gelang sangat ketat atau longgar. Gelang bisa mengakibatkan tekanan berlebih dan menyulitkan peredaran darah.

Selain itu, terkecuali perhiasan berukuran lebih kecil layaknya cincin atau anting, terkecuali lepas akan berpotensi tertelan bayi. Dampaknya akan lebih beresiko dan harus langsung penanganan medis, lewat tindakan darurat. Untuk itu, para ibu muda dan bapak, harus perhatikan perihal ini sebagai orang tua yang bijak.

Kapan Bayi Boleh Dipakaikan Gelang Emas? Jika Keluarga Tidak Ada Riwayat Penyakit Kulit, Bayi di Atas 6 Bulan Hingga 1 Tahun Sudah Bisa

Idealnya, orang tua bisa mulai memperhitungkan bantuan perhiasan saat bayi udah memasuki umur di atas 6 bulan sampai 1 tahun. Pada masa ini, kulitnya udah mulai menebal dan sistem imun lebih siap menghadapi potensi alergen. Namun, selamanya perlu memilih gelang dengan bahan emas murni 24 karat dan tanpa campuran. Hal ini untuk hindari risiko alergi yang biasa disebabkan oleh logam tambahan layaknya nikel atau tembaga.

Selain itu, selamanya awasi pemanfaatan perhiasan. Jangan biarkan bayi tidur mengenakan gelang, dan pastikan ukurannya tidak sangat longgar atau ketat, sehingga sangat tidak direkomendasikan untuk bayi dipakaikan aksesoris, terlebih terkecuali cuma untuk estetika. Bayi di dalam masa awal kehidupannya lebih membutuhkan perhatian pada kebersihan, nutrisi, dan kenyamanan.

Mengutip Halodoc, perhiasan bisa menjadi daerah bersarangnya kuman terkecuali tidak dibersihkan dengan baik. Selain itu, yang tak kalah perlu adalah perhatikan apakah dari orang tua tersedia riwayat penyakit kulit, gara-gara terkecuali tersedia ini akan makin lama menambah potensi alergen pada kulit bayi. Poin utamanya adalah, tanpa dipakaikan perhiasan pun, kulit bayi yang sensitif selamanya sangat rentan mengalami problem ruam merah gatal, alergi, dan iritasi.

Pilih Emas Murni Jika Ingin Memakaikan Perhiasan Karena Lebih Aman untuk Kulit Bayi

Apabila orang tua selamanya inginkan memberi tambahan gelang emas pada bayi, pastikan memilih emas murni 24 karat tanpa campuran. Ini gara-gara emas murni lebih hypoallergenic dan tidak memiliki kandungan bahan penyebab iritasi. Emas murni lebih sesuai digunakan bayi dibanding emas campuran. Disampaikan spesialis kulit anak dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, Dr. Srie Prihianti Sp.KK, PhD, emas asli sangat jarang mengakibatkan alergi gara-gara sifatnya stabil dan tidak reaktif, sehingga tetap dimungkinkan dipasangkan di lengan anak.

Dia termasuk mengutamakan untuk hindari perhiasan berbahan campuran atau perak, platinum, dan besi yang memiliki kandungan nikel, sebabnya, jenis-jenis logam tersebut mempunyai risiko mengakibatkan reaksi alergi. Dampaknya kulit bayi akan mengalami ruam sampai lebih parah lagi.

“Dibandingkan dengan kulit orang dewasa, kulit bayi lebih tidak tebal sehingga condong lebih sensitif pada perubahan yang berlangsung di sekitarnya,” katanya, yang termasuk sebagai ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI), itu.

Sebagai orang tua, kami harus bijak untuk memilihkan accessories dan pakaikan kepada anak-anak. Perhatikan termasuk bahan, tingkat keamanan, segi efek dan dampak kesehatannya. Hal ini, gara-gara kesehatan menjadi perihal yang paling perlu dan mahal untuk orang-orang yang kami cintai.

By besok88

Leave a Reply

Dunia Kesehatan