Penyebab Skoliosis pada Anak Sekolah

besoklusa.one – Banyak masalah skoliosis ditemukan antara anak umur sekolah, terutama di rentang usia 10–15 th. Skoliosis adalah kondisi kelainan antara tulang belakang yang menyebabkan bentuk tulang tampak melengkung seperti huruf S atau C.
Terkait hal ini, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, konsultan tulang belakang I Made Buddy Setiawan dari RS EMC Cikarang, Pekayon & Sentul menjelaskan alasan di baliknya.
Menurutnya, jaman sekolah merupakan periode vital di mana anak mengalami perkembangan tulang yang amat cepat. antara fase ini, tulang belakang tetap sangat gampang berganti bentuk.
“Itulah mengapa adat sehari-hari yang tidak pas bakal berpengaruh besar pada postur anak,” kata I Made Buddy mengutip laman EMC, Minggu (7/12/2025).
Selain itu, banyak kesibukan yang ditunaikan anak sekolah justru tidak beri dukungan postur tubuh yang ideal, seperti cara duduk yang salah tradisi mempunyai tas berat, sampai type hidup pasif. sekiranya kebiasaan tersebut terjadi lama, risiko terjadinya skoliosis dapat meningkat.
Meskipun sebagian besar masalah skoliosis pada anak bersifat idiopatik (tidak diketahui penyebab pastinya), hadir sebagian factor yang bakal membawa dampak atau memperberat situasi ini. Lima di antaranya adalah:
Pertumbuhan Tulang yang Cepat
Pada ERA pubertas, tulang tumbuh bersama dengan benar-benar cepat. Ketidakseimbangan perkembangan otot dan tulang bakal mengakibatkan tulang belakang lebih mudah melengkung. Anak perempuan rata-rata lebih berisiko mengalami skoliosis idiopatik dibandingkan anak laki-laki.
Kebiasaan Duduk yang Salah
Anak sekolah kerap duduk berjam-jam tiap-tiap hari. Posisi duduk membungkuk, miring, atau terlalu dekat dengan meja dapat memberi tekanan tidak merata antara tulang belakang. andaikata dilakukan berkelanjutan postur tubuh dapat berubah.
Membawa Tas Sekolah yang terlampau Berat
Tas sekolah yang berat dan cuman digantungkan antara satu bahu akan menarik otot dan tulang belakang ke satu sisi tradisi ini didalam jangka panjang bakal menyebabkan ketidakseimbangan postur.
Kebiasaan Menatap Gawai
Anak-anak masa kini banyak mengfungsikan gawai untuk belajar maupun bermain. saat menunduk terlalu lama, beban kepala meningkat dan berikan tekanan besar pada tulang leher sampai punggung atas. Postur “turtle neck” akan menyebabkan kelengkungan tulang belakang.
Faktor Genetik
Skoliosis dapat diturunkan dalam keluarga. kalau orang tua atau saudara kandung memiliki skoliosis, risiko anak untuk mengalami situasi mirip dapat lebih tinggi.
Tanda-Tanda Skoliosis antara Anak
Orang tua sering tidak mengerti bahwa anak mengalami skoliosis gara-gara kelainannya dapat terlihat secara perlahan. sebagian isyarat yang membutuhkan diwaspadai antara lain:
-Bahu tidak rata (salah satu bahu terlihat lebih tinggi)
-Pinggul tampak miring
-Salah satu sisi tulang belikat lebih menonjol
-Pakaian terlihat jatuh tidak rata
-Anak sering mengeluh nyeri punggung
-Sulit berdiri tegak atau tampak condong ke satu sisi
-Semakin cepat skoliosis terdeteksi, makin besar peluang untuk menghindar kelengkungan bertambah parah.
Cara Cegah Skoliosis pada Anak-
Ada sebagian langkah yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang belakang dan memperkecil risiko kelengkungan, yakni:
Biasakan Duduk bersama dengan Postur Benar
-Duduk tegak bersama dengan bahu rileks
-Kaki menapak lantai, tidak menggantung
-Jarak mata ke buku sekitar 30–40 cm
-Gunakan kursi dan meja yang kompatibel tinggi badan.
Gunakan Tas bersama dengan Benar
-Pilih tas ransel dengan dua tali bahu, bukan tas selempang
-Pastikan berat tas tidak lebih dari 10–15 prosen berat badan anak
-Atur barang bawaan sehingga lebih ringan.
Batasi penggunaan Gawai
-Berikan batas selagi screen time harian
-Pastikan anak memanfaatkan gadget antara posisi yang benar (tidak menunduk di dalam kala lama)
-Arahkan anak untuk beristirahat tiap-tiap 30 menit.
Rutin Olahraga
Aktivitas fisik menolong memperkuat otot punggung dan meningkatkan fleksibilitas tulang belakang. Olahraga yang disarankan antara lain:
-Berenang
-Yoga anak
-Bersepeda
-Latihan postur.
Periksa Postur Secara Berkala
Orang tua akan Mengerjakan pemeriksaan simple di rumah seperti tes membungkuk ke depan. andaikan tampak kelengkungan, segera konsultasikan ke dokter ortopedi.
Penuhi Nutrisi Tulang
Pastikan anak memperoleh asupan kalsium, vitamin D, magnesium, dan protein untuk membantu kesegaran tulang.
“Melakukan pengecekan dini, risiko skoliosis bakal ditekan secara signifikan jika anda melihat ada ciri-ciri skoliosis antara anak, jangan menunggu hingga kelengkungan jadi parah kontrol sejak dini ke dokter ortopedi terlalu sangat penting untuk menetapkan penanganan yang tepat,” rekomendasi Buddy.
