Kesalahan Penggunaan Skincare yang Paling Sering Dilakukan

besoklusa.one – Kesadaran pria dapat pentingnya menjaga kulit konsisten meningkat didalam beberapa tahun terakhir Perawatan wajah kini bukan lagi soal tren, akan tetapi mulai pembagian berasal dari style hidup sehat dan kepercayaan diri. Meski demikian banyak pria tetap Mengerjakan kesalahan dasar di dalam pilih maupun mengfungsikan produk skincare, agar permasalahan kulit mereka tidak tertanggulangi secara optimal.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Cabang Jakarta, Mohammad Akbar Wedyadhana menilai bahwa problem utamanya adalah minimnya pemahaman pria pada keperluan kulit mereka sendiri.
Banyak dari mereka sekedar mengfungsikan product berdasarkan himbauan teman tren di tempat sosial, atau sekadar pilih product yang terlihat praktis.
“Kesalahan yang paling kerap dikerjakan pria adalah pakai produk skincare yang tidak cocok dengan keadaan kulitnya. Akibatnya, persoalan kulit justru tidak tertanggulangi dan bisa mengakibatkan jerawat, kulit kusam, hingga dehidrasi,” ujar Akbar ketika ditemui antara acara Kahf DECODE.
Karakter Kulit Pria
Menurutnya, kulit pria meresmikan sifat yang tidak serupa bersama kulit wanita. Secara biologis, kulit pria lebih tebal lebih kurang 25 prosen dan membuka memproses minyak lebih tinggi.
Kondisi ini membuat pria lebih rentan pada komedo, jerawat, dan penumpukan kotoran sekiranya tidak dibersihkan bersama benar.
Ironisnya, banyak pria justru mengandalkan satu produk saja, yaitu sabun wajah untuk menjawab semua problem kulit mereka. Padahal, kata Akbar, sadari style kulit adalah siasat pertama yang tidak boleh dilewatkan.
“Jika kulit berminyak diberi produk yang terlalu melembapkan, atau kulit kering dipaksa memanfaatkan product privat acne yang keras, tentu hasilnya tidak akan baik. penentuan skincare perlu dipersonalisasi cocok situasi masing-masing,” katanya.
Formulasi Skincare untuk Pria
Dia menambahkan bahwa proses formulasi produk turut mempengaruhi hasil perawatan. Inovasi di dalam teknologi skincare disaat ini terlalu mungkin bahan aktif bekerja lebih efisien antara kulit pria.
Salah satu contoh yang dipaparkan di dalam acara selanjutnya adalah rangkaian Kahf Niosome Serum yang dibikin memakai teknologi Niosome Delivery System. Teknologi ini membantu bahan aktif terserap optimal pada kulit pria yang lebih tebal.
Kahf merilis dua jenis serum generasi baru, yakni Kahf Bright Intensifying & Pigment Corrector untuk mengantarai kulit kusam dan noda gelap, dan juga Kahf Acne-Clear & Post-Acne Repair untuk meredakan jerawat dan memudarkan bekasnya.
Klaim manfaatnya pun lumayan berarti mulai berasal dari peningkatan kejernihan kulit sampai pengurangan beberapa ciri jerawat dalam tujuh hari.
Tahu kebutuhan Kulit Sendiri
Head of product and Innovation Kahf, Reza Hafidz, menyebutkan formulasi ini dibikin bukan hanya untuk menutrisi kulit, sedangkan juga menjaga kelembaban pria yang rentan mengalami dehidrasi akibat kesibukan dan paparan lingkungan.
“Serum ini dirancang agar akan bekerja efektif antara kulit pria, termasuk yang rentan berjerawat. Formulasinya menolong menenangkan kemerahan, memperkecil iritasi, dan memudarkan noda secara bertahap,” ujarnya.
Selain serum, Kahf terhitung memperbarui formula Kahf Face Wash bersama bahan aktif layaknya Symradiance 399, Azeclair, Centella Asiatica, dan Tranexamic Acid. Dibekali HydroBalance Core Technology, product ini membantu menjaga skin barrier supaya masih sehat tanpa buat kulit kering.
Melihat bermacam inovasi ini, Akbar bergantung semakin banyak pria memahami bahwa melindungi kulit bukanlah suatu hal yang rumit.
“Yang vital adalah tahu kebutuhan kulit sendiri dan pakai produk yang tepat dengan siasat simpel dan tetap hasilnya akan terlihat,” pungkasnya.
