Aneurisma Bisa Di Tandai Dengan Beberapa Gejala
besoklusa.one, Dokter Bedah Saraf dari RS PON, dr. Muhammad Kusdiansah, Sp.BS, menyebutkan gejala khas dari penyakit aneurisma adalah jatuh terhadap satu kelopak mata.
“Kelopak matanya jatuh sebelah, sanggup berlangsung pelan-pelan atau tiba-tiba, tanpa tersedia gejala yang menyertai,” kata Kusdiansah didalam acara Workshop Operasi Clipping untuk Menangani Aneurisma Otak yang diadakan RS Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta, terhadap Sabtu, 29 Juni 2024.
Kusdiansah menyebutkan hal ini banyak berlangsung terhadap pasien yang mampir bersama dengan keluhan tidak sanggup mengakses sebelah kelopak mata, tanpa memahami apa yang sebetulnya terjadi.
“Hanya satu kelopak matanya yang jatuh, itu memadai sering pasien yang berobat ke sini dan mereka tidak memahami tersedia apa, kenapa matanya tidak sanggup diakses sebelah,” kata Kusdiansah.
Menurut Kusdiansah, tersedia dua barangkali mengapa hal ini terjadi. Pertama, aneurisma yang membesar sanggup menghimpit saraf kelopak mata. Kedua, aneurisma berikut mengalami rembesan yang mengiritasi saraf kelopak mata.
Aneurisma otak adalah suatu suasana di mana berlangsung pelebaran yang tidak normal terhadap dinding pembuluh darah di otak, bentuknya menyerupai balon.
“Biasanya tersedia dua kemungkinan, yaitu aneurismanya membesar sehingga menghimpit saraf kelopak mata, atau rembes darahnya. menjadi darahnya telah mulai rembes sehingga mengiritasi saraf kelopak mata,” jelasnya.
Ketika gejala kelopak mata jatuh sebelah ini muncul, Kusdiansah mengedepankan untuk segera melacak pemberian medis.
“Kalau berlangsung seperti itu segera ke tempat tinggal sakit, ke UGD, sebab kami tidak memahami apa ini jangan-jangan darahnya rembes mau pecah,” katanya.
Apa yang Dirasakan Jika Pembuluh Darah di Otak Pecah?
Pecahnya aneurisma otak atau penggelembungan pembuluh darah otak adalah suasana darurat medis yang memerlukan penanganan segera.
Gejalanya sanggup benar-benar parah, seperti sakit kepala hebat, Kusdiansah menyebutnya sebagai thunderclap headaches.
“Kalau telah pecah, itu gejalanya dibilang thunderclap headaches. Jadi sangking sakitnya itu lebih-lebih sampai pingsan,” kata Kusdiansah.
Penderita aneurisma yang pecah sering melukiskan bahwa thunderclap headaches ini adalah rasa sakit kepala terburuk didalam hidup mereka, sampai sanggup pingsan sebab tak tertahankan.
“Aneurisma itu khasnya, begitu pecah, penderitanya mengalami rasa sakit yang begitu kritis sampai sanggup mengakibatkan mereka pingsan, lantas bangun kembali didalam kesakitan, menangis, teriak, sangking sakit sekali kepalanya,” jadi Kusdiansah.
Maka dari itu, Kusdiansah menyebutkan jikalau telah berlangsung aneurisma, kuncinya adalah jalankan deteksi dini, sehingga aneurisma jangan sampai pecah.