Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Durian?
besoklusa.one – Durian, si ‘Buah Surga‘ dengan aroma khas dan rasa manis legit, sebetulnya menggoda banyak orang. Namun, bagi penderita asam urat, buah ini sebaiknya dihindari. Penderita asam urat dianjurkan untuk hindari durian dikarenakan persentase gula yang tinggi dalam buah ini mampu menyebabkan kambuhnya asam urat.
Bahkan, pada beberapa orang, mengonsumsi durian mampu memperburuk kondisi yang udah ada. Guru Besar bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian IPB, Ali Khomsan, menyebutkan bahwa durian merupakan pangan nabati dengan persentase lemak yang relatif tinggi.
Oleh dikarenakan itu, bukan hanya penderita asam urat yang kudu waspada, tapi terhitung orang yang berlebihan berat badan.
“Pasien asam urat kudu berpikir dua kali kalau mendambakan icip-icip buah durian, dikarenakan tersedia persentase seperti alkohol pada durian yang menyebabkan penyakit asam urat menjadi gampang kambuh,” ujar Ali Khomsan seperti dikutip berasal dari Antara.
Senada dengan Ali Khomsan, Ahli Gizi Rita Ramayulis terhitung memastikan bahwa penderita asam urat terhitung dalam tiga kategori orang yang sebaiknya hindari buah durian, dengan penderita diabetes dan hipertrigliserida.
Larangan makan durian pada orang dengan asam urat tinggi disebabkan oleh terdapatnya persentase alkohol dalam buah itu. “Alkohol itu sendiri akan menyebabkan terjadinya penumpukan purin dalam tubuh,” ujar Rita dalam sebuah peluang pada tahun 2019.
Purin adalah senyawa yang ketika dipecah dalam tubuh akan menghasilkan asam urat. Jika persentase asam urat dalam tubuh terlalu tinggi, risiko serangan nyeri sendi yang menyiksa mampu meningkat.
Buah Apa Saja yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat?
Selain durian, penderita asam urat terhitung kudu berhati-hati pada mengonsumsi buah yang tinggi fruktosa. Fruktosa, jenis gula alami, mampu menaikkan persentase asam urat dalam darah.
Fruktosa banyak ditemukan pada makanan spesifik dan sering ditambahkan dalam produk sebagai sirup jagung fruktosa tinggi. menjauhkan atau halangi makanan tinggi fruktosa mampu mendukung mengurangi gejala asam urat.
Jus buah dan minuman manis udah dikaitkan dengan hiperurisemia dan asam urat. Beberapa buah mengandung fruktosa tinggi, tapi penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk tahu pengaruhnya.
Untuk penderita asam urat, tersebut tips yang mampu mendukung seperti dikutip berasal dari Verywell Health pada Kamis, 30 Januari 2025:
-Hindari atau batasi mengonsumsi jus buah.
-Batasi buah tinggi fruktosa seperti apel, pir, mangga, buah ara, semangka, dan buah kering.
-Perhatikan dampak pergantian pola makan pada gejala asam urat Anda.
Buah Apa yang Bisa Dimakan untuk Penderita Asam Urat?
Penderita asam urat dianjurkan pilih buah rendah purin untuk mendukung turunkan persentase asam urat. Berikut adalah buah yang baik dikonsumsi:
1. Ceri
Ceri, lebih-lebih jenis asam seperti Montmorency, dikenal efisien dalam mengelola asam urat. Kandungan antosianin yang memberi warna merah pada ceri punyai cii-ciri antioksidan dan anti-inflamasi.
Penelitian memperlihatkan ceri mampu turunkan persentase asam urat, mengurangi peradangan, dan menghambat serangan asam urat, seperti dikutip berasal dari Verywell Health.
Konsumsi yang dianjurkan adalah ½ cangkir ceri segar atau satu cangkir jus ceri per hari. Untuk suplemen ekstrak ceri, ikuti dosis yang tertulis pada label produk.
2. Buah yang Kaya Vitamin C
Vitamin C, yang dikenal sebagai antioksidan, mampu mendukung turunkan persentase asam urat dalam darah. Sebuah studi pada 2009 yang melibatkan nyaris 47.000 pria selama 20 tahun memperlihatkan bahwa asupan vitamin C yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko asam urat sampai 45 prosen pada mereka yang mengonsumsi 1.500 mg atau lebih per hari.
Sementara itu, pemikiran tahun 2011 berasal dari 13 uji klinis mendapatkan bahwa suplementasi vitamin C 500 mg per hari selama 30 hari mampu sedikit turunkan persentase asam urat serum, meskipun kudu penelitian lebih lanjut.
Makanan yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk, kiwi, stroberi, blewah, paprika manis, sayuran cruciferous seperti brokoli dan kembang kol, kentang panggang, dan juga tomat, mampu mendukung mengelola persentase asam urat.
Namun, bagi mereka yang berisiko tinggi mengalami batu ginjal, lebih-lebih batu kalsium oksalat, sebaiknya hindari mengonsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi secara rutin.