Bumil Boleh Makan Sate Padang
besoklusa.one, Bumil – Sate Padang, hidangan khas berasal dari Sumatra Barat, sudah lama menjadi favorit banyak orang di Indonesia. Terbuat berasal dari daging sapi, lidah, dan jantung sapi, sate ini dikenal bersama rasa bumbunya yang kuat dan kaya rempah.
Namun, bagi ibu hamil, atau bumil, mungkin tersedia ketakutan berkenaan keamanannya, khususnya dikarenakan bahan dasarnya termasuk jeroan. Lantas, bolehkah bumil menyantap sate Padang?
Berapa Macam Sate Padang?
Sebelum membahas lebih lanjut berkenaan dampaknya bagi ibu hamil, perlu diketahui bahwa tersedia tiga tipe Sate Padang, seperti dikutip berasal dari Wonderful Indonesia terhadap Senin, 30 September 2024.
1. Sate Padang Panjang: Bumbu berwarna kekuningan, bersama cita rasa yang gurih.
2. Sate Pariaman: Bumbu berwarna merah, pedas dikarenakan mengfungsikan lebih banyak cabai.
3. Sate Padang Kota: Bumbu kecokelatan, gabungan berasal dari rasa Padang Panjang dan Pariaman.
Ketiga tipe sate ini sama-sama mengfungsikan bahan utama bersifat daging sapi dan jeroan, yang kerap dipertanyakan keamanannya bagi bumil.
Apakah Jeroan Berbahaya untuk Ibu Hamil?
Jeroan, seperti hati dan jantung, memiliki kandungan banyak nutrisi mutlak yang baik untuk tubuh, termasuk zat besi, protein, dan vitamin A, seperti dilansir berasal dari Healtline. Berikut beberapa fungsi jeroan:
1. Sumber Zat Besi: Zat besi didalam jeroan adalah tipe heme, yang lebih gampang diserap oleh tubuh. Ini sangat mutlak bagi ibu hamil untuk menahan anemia.
2. Protein Tinggi: Protein didalam jeroan dapat mendukung ibu hamil terasa kenyang lebih lama dan mendukung perkembangan janin.
3. Sumber Vitamin A: Jeroan kaya dapat vitamin A, yang mutlak bagi perkembangan janin, khususnya untuk kesegaran mata dan sistem imun.
Namun, meskipun manfaatnya memadai banyak, mengkonsumsi jeroan, khususnya hati, perlu dibatasi selama kehamilan.
Hal ini dikarenakan kadar vitamin A didalam wujud retinol yang tinggi terhadap hati dapat sebabkan risiko cacat lahir kecuali dikonsumsi berlebihan. Satu porsi hati sapi memiliki kandungan vitamin A jauh di atas batas harian yang disarankan untuk ibu hamil.
Kenapa Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Jeroan?
Salah satu tipe jeroan, hati, merupakan sumber vitamin A yang kaya. Vitamin A punya peran kritis didalam perkembangan janin, termasuk perkembangan sel dan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, hati termasuk memiliki kandungan zat besi dan vitamin B yang mutlak bagi kesegaran ibu dan janin. American College of Obstetricians plus Gynecologists menyarankan hati sebagai sumber nutrisi mutlak tertentu selama kehamilan.
Apa yang Terjadi Jika Overdosis Vitamin A?
Namun, mutlak untuk diperhatikan bahwa vitamin A datang didalam dua bentuk, yang sudah terbentuk sebelumnya (retinol) dan ditemukan didalam makanan hewani, serta karotenoid (provitamin A) yang ditemukan didalam sumber nabati.
Meskipun meraih memadai vitamin A penting, mengkonsumsi sangat banyak vitamin A yang sudah terbentuk sebelumnya dapat berbahaya. Penelitian menunjukkan bahwa dosis tinggi suplemen vitamin A selama kehamilan dapat berkenaan bersama cacat lahir dan kelainan serius, seperti cacat jantung, masalah terhadap sumsum tulang belakang, ginjal, serta kelainan terhadap mata, telinga, dan hidung.
Oleh dikarenakan itu, Badan Pangan dan Gizi Amerika Serikat menyarankan agar ibu hamil tidak melebihi asupan harian vitamin A yang sudah terbentuk sebesar 10.000 IU atau 3.000 mcg setara kesibukan retinol (RAE).
Apa Efek Samping berasal dari Vitamin A?
Satu porsi hati sapi seberat 3 ons dapat memiliki kandungan sampai 6.583 mcg RAE vitamin A yang sudah terbentuk. Ini berarti, cuma bersama mengkonsumsi hati secara teratur, ibu hamil berisiko tinggi melebihi batas asupan yang disarankan, yang dapat membahayakan kesegaran janin.
Karena tingginya kadar vitamin A didalam hati, banyak ahli, termasuk berasal dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris, menyarankan untuk menjauhkan hati dan product hati selama kehamilan.
Meskipun tidak memahami apakah sumber makanan vitamin A yang sudah terbentuk membawa risiko yang mirip bersama suplemen, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) tetap menyarankan agar ibu hamil memantau keseluruhan asupan vitamin A berasal dari makanan dan suplemen hewani.