Dokter Neurologi Ingatkan Demensia Bukan Bagian Normal

besoklusa.one – Demensia tidak hanya berdampak pada kemampuan mengingat, tetapi juga berpengaruh pada emosi, perilaku, dan kualitas hidup orang yang mengalaminya.
Dalam keadaan ini, peran anggota keluarga sangat krusial. Selain memberikan perawatan, dukungan dari keluarga dapat menimbulkan rasa nyaman, meningkatkan motivasi, serta menjaga kualitas hidup individu yang terkena.
“Kehadiran orang-orang terdekat sebagai pendamping sehari-hari bisa menjadi sumber dukungan yang sangat berharga dalam menghadapi demensia,” ucap dokter spesialis neurologi/saraf RS EMC Alam Sutera dan Sentul, Gloria Tanjung, seperti yang dilansir dari laman EMC pada Rabu (29/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa demensia adalah gangguan pada fungsi otak yang mengakibatkan penurunan kemampuan untuk berpikir, mengingat, berkomunikasi, dan mengatur emosi.
“Ini bukan bagian normal dari proses penuaan, meskipun risiko mengalami demensia bertambah seiring dengan bertambahnya usia,” tuturnya.
Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum, namun terdapat juga jenis lain seperti demensia vaskular, Lewy body, dan frontotemporal.
Tingkat keparahan demensia pada pasien bervariasi, mulai dari sering lupa hal-hal kecil, kebingungan dengan waktu atau lokasi, kesulitan dalam berbicara, hingga perubahan perilaku dan suasana hati.
Pada tahap lanjut, pasien akan memerlukan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, atau berpakaian. Perubahan ini seringkali menimbulkan rasa cemas, frustrasi, dan isolasi, sehingga pengidap memerlukan dukungan emosional dan sosial yang kuat dari keluarga dan komunitas.
Peran Keluarga dalam Merawat Pasien Demensia
Merawat pasien demensia melibatkan lebih dari sekadar membantu aktivitas sehari-hari, tetapi juga mencakup dukungan emosional, sosial, dan psikologis. Keluarga berfungsi sebagai fondasi utama untuk menjaga kualitas hidup pasien dengan beberapa cara berikut:
Memberikan Dukungan Emosional
Kehangatan, kesabaran, dan kasih sayang dari anggota keluarga membuat pasien merasa aman, dihargai, dan tidak sendirian dalam menghadapi kondisi mereka.
Mendampingi Aktivitas Sehari-hari
Pasien dengan demensia sering kali kesulitan untuk mandiri. Kehadiran anggota keluarga untuk membantu dalam makan, mandi, menjaga kebersihan pribadi, berpakaian, atau sekadar berbincang-bincang sangatlah berarti bagi mereka.
Menjadi Pengingat dan Pemandu
Keluarga berfungsi sebagai “penjaga ingatan”, misalnya dengan mengingatkan jadwal pengobatan, menemani kunjungan ke dokter, atau membantu mengenali orang dan tempat.
Menciptakan Lingkungan yang Aman
Mengatur rumah agar lebih sesuai untuk pasien, seperti menghindari benda tajam dan menyediakan pencahayaan yang cukup, dapat mencegah risiko cedera dan meningkatkan kenyamanan.
Memberikan Stimulasi Kognitif
Mengajak pasien berdiskusi, bermain puzzle sederhana, mendengarkan musik, atau mengenang masa lalu melalui foto-foto bisa membantu menjaga otak mereka tetap aktif.
Menjadi Jembatan dengan Tenaga Medis
Keluarga juga berfungsi dalam berkomunikasi dengan dokter, perawat, atau terapis untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik sesuai dengan kebutuhannya.
Waspada Tanda Awal Demensia
Demensia biasanya ditandai dengan penurunan daya pikir yang berdampak pada kehidupan sehari-hari penderitanya. Gejala yang muncul dapat bervariasi antar individu, namun beberapa indikasi umum yang sering dijumpai adalah sebagai berikut:
Gangguan Memori
Individu mengalami masalah dengan ingatan jangka pendek, membuatnya sulit untuk mengingat informasi atau kejadian terkini. Tanda ini terlihat saat mereka melupakan hal-hal yang baru saja dialami, didengar, atau dilihat. Penderita sering kali mengulangi pertanyaan yang sama berulang kali.
Kebingungan tentang Waktu dan Tempat
Penderita dapat kehilangan rasa orientasi, seperti tidak mengetahui hari, merasa bingung akan arah jalan, atau tersesat di lokasi yang biasanya dikenal.
Kesulitan Berkomunikasi
Penderita mengalami kesulitan dalam menemukan kata yang tepat, kesulitan mengikuti diskusi, atau tidak dapat memahami instruksi yang sederhana.
Perubahan Perilaku dan Emosi
Penderita mungkin menjadi lebih mudah marah, merasa cemas, mengalami depresi, atau menunjukkan perubahan suasana hati yang tajam.
Penurunan Kemampuan Menyelesaikan Aktivitas Sehari-hari
Tugas-tugas yang sebelumnya mudah dilakukan, seperti memasak, mengatur keuangan, atau berpakaian, dapat menjadi tantangan yang sulit.
Kesulitan Konsentrasi dan Mengambil Keputusan
Penderita mungkin mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, merasa bingung saat harus memilih, atau kerap membuat keputusan yang tidak masuk akal.
Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Akibat kesulitan dalam komunikasi atau merasa tidak nyaman dengan kondisinya, penderita cenderung menghindari interaksi sosial.
Kapan Harus ke Dokter?
Walaupun lupa sesekali merupakan hal yang lumrah, keluarga sebaiknya lebih waspada jika gejala yang dialami penderita semakin sering muncul dan mengganggu rutinitas sehari-hari. Mengunjungi dokter sebaiknya dilakukan jika:
– Masalah ingatan semakin meningkat, penderita sering kali melupakan hal penting, sulit mengenali orang-orang terdekat, atau tersesat di tempat yang dikenal.
– Perubahan perilaku dan emosi semakin parah, seperti mudah marah tanpa alasan yang jelas, merasa depresi, sangat curiga, atau mengalami halusinasi.
– Kesulitan dalam menjalankan aktivitas dasar, seperti makan, mandi, berpakaian, atau merawat diri sendiri.
– Gangguan komunikasi semakin jelas, penderita kesulitan dalam berbicara, memahami pembicaraan, atau sering kehilangan kata.
– Penderita menunjukkan perilaku berbahaya, seperti sering jatuh, kesulitan menjaga kebersihan diri, atau bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
– Keluarga merasa kewalahan, apabila beban dalam merawat semakin berat, berkonsultasi dengan dokter bisa membantu untuk mendapatkan dukungan medis dan terapi.
“Pemeriksaan oleh tenaga medis sangat penting untuk memastikan diagnosis, menentukan jenis demensia, dan merencanakan perawatan yang tepat. Semakin cepat terdeteksi, semakin baik kesempatan pasien untuk menerima penanganan yang efektif,” tegas Gloria.
