Jangan Anggap Sepele Kelopak Mata Bengkak pada Anak

Jangan
Jangan Anggap Sepele Kelopak Mata Bengkak pada Anak

besoklusa.one – Sindrom nefrotik adalah situasi ginjal di mana protein bocor ke urine akibat kerusakan glomerulus. Hal sebabkan pembengkakan tubuh dan kandungan protein darah rendah.

Kondisi yang kerap disebut kebocoran ginjal ini kasusnya lebih kurang 1-17 masalah per 100 ribu anak seperti disampaikan Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter spesialis anak subspesiali nefrologi Ahmedz Widiasta.

Anak yang mengalami bocor ginjal mampu tunjukkan tanda-tanda meski ada terhitung yang tidak. Gejala selanjutnya yakni:

1. Bengkak, Pagi Hari Terutama di Area Kelopak Mata

“Bengkak biasa muncul pada saat bangun tidur, lalu siang-siang normal ulang tapi kok besoknya muncul lagi. Lalu, kok besoknya buncit,” kata Ahmedz didalam media briefing bersama jurnalis secara daring pada Selasa, 8 Juli 2025.

2. Buang Air Kecil Lebih Sedikit

“Dua ini, adalah tanda-tanda klasik pada sindrom nefrotik,” lanjutnya.

3. Buang Air Kecil Berbusa

Meski begitu, Ahmedz memperingatkan bahwa ada terhitung masalah anak yang mengalami kebocoran ginjal tanpa gejala.

“Kadang-kadang, seseorang mampu muncul sehat tapi ternyata mengalami kebocoran protein tanpa tanda-tanda yang jelas,” ungkapnya.

Salah satu bukti masalah sindrom nefrotik tak bergejala yaitu saat Ahmedz dan kawan-kawan melaksanakan studi di SMA di Jawa Barat. Dari 1.200an siswa yang jalani skrining urine, ditemukan ada lebih kurang 60 siswa atau 12 % yang ternyata ditemukan ada protein didalam kencing.

Pentingnya Skrining Urine

Mengingat orang yang sehat mampu saja mengalami kebocoran ginjal maka upaya yang mampu dikerjakan bersama cara penapisan atau skrining protein didalam urine setahun sekali.

“Meski sukar dicegah, kita tetap mampu melaksanakan deteksi dini lewat skrining protein didalam urine,” sarannya.

“Kita tidak dulu jelas apakah seseorang terlalu sehat atau telah mengalami kebocoran ginjal.”

Pengobatan Sindrom Nefrotik

Ahmedz menyebutkan sindrom nefrotik atau kebocoran protein pada anak mampu disembuhkan kalau segera dikenali dan ditangani sejak dini.

“Jika tanda-tanda mampu dikenali lebih awal, penyembuhan mampu lebih efektif dan peluang kesembuhan lebih tinggi,” katanya.

Pengobatan pasien sindrom nefrotik kebanyakan menggunakan obat steroid. Sebagian besar pasien merespons pada obat steroid tapi ada 20 % tidak mempat pada obat itu.

Ia pun mengingatkan orangtua sehingga tidak sembrono mendampingi penyembuhan buah hati yang mengalami sindrom nefrotik. “Kalau telah jadi bengkak oh ini obatnya, kalau tidak bengkak lalu disudahi. Ini terlalu tidak benar dan itu berpotensi mengalami resisten pada steroid atau tidak mempan,” jelas Ahmedz.

Bahaya Sindrom Nefrotik

Bila tidak ditangani sindrom nefrotik punyai efek jangka pendek dan efek jangka panjang.

Untuk efek pendeknya sendiri, Ahmedz menyebutkan tiga kondisi, yaitu masalah ginjal akut, syok ginjal atau kegagalan darah untuk mengaliri semua organ tubuh, dan masalah napas.

“Gangguan napas kebanyakan terjadi karena tekanan, menjadi perut yang besar sebabkan paru-paru tidak mampu mengembang atau ada rongga di didalam pleura (lapisan pembungkus paru) di pada paru, itu banyak cairannya sehingga paru tidak mampu mengembang bersama baik kemudian terjadi masalah napas,” jelas dr. Ahmedz.

Jika tetap dibiarkan, sindrom ini mampu sebabkan efek jangka panjang. Dampak jangka panjang yang dihasilkan oleh sindrom ini, penyakit seperti penyakit ginjal akut, penyakit ginjal kronik dan penyakit ginjal tahap akhir.

“Ini kalau telah luas seperti ini, penyakit ginjal kronik tahap 5 atau penyakit ginjal tahap akhir yang membutuhkan cuci darah seumur hidup,” ungkap Ahmedz.

Apa Itu Sindrom Nefrotik?

Sindrom Nefrotik adalah kumpulan tanda-tanda medis yang disebabkan oleh ada kerusakan pada fungsi penyaringan ginjal.

Ahmedz menyebut, situasi ini terjadi saat anggota terkecil dari ginjal bernama glomerulus, tempat semua darah di tubuh disaring sebelum dikembalikan ulang ke tubuh, mengalami kerusakan. Kerusakan didalam glomerulus ini sebabkan protein didalam pembuluh darah terbuang lewat urin.

Hasilnya, darah yang ulang untuk beredar ke semua tubuh punyai kandungan protein yang sedikit. Kandungan protein yang rendah selanjutnya sebabkan tekanan onkotin atau tekanan yang menghambat cairan sehingga di didalam darah tidak bocor ke luar. Keadaan ini mampu berujung pada risiko terparah, yaitu gagal ginjal.

Hingga kini penyebab sindrom nefrotik tetap belum diketahui dan tetap didalam penelitian.

“Sebagian besar penyebabnya adalah idiopatik atau tidak diketahui. Bukan masalah genetik sebagian besar, cuma sebesar 20% dari faktor genetik,” sebut dr. Ahmedz.

By besok88

Leave a Reply

Dunia Kesehatan