Kolesterol Tinggi Berisiko Kena Stroke

Kolesterol
Kolesterol Tinggi Berisiko Kena Stroke

besoklusa.one – Salah satu aspek risiko berasal dari stroke adalah kadar kolesterol tinggi yaitu sebuah situasi saat kadar kolesterol di dalam darah melebihi batas normal.

Bila situasi kolesterol tinggi dibiarkan memicu berlangsung perlengketan pada pembuluh darah. Lalu, lama-lama akan memicu penebalan pada pembuluh darah layaknya disampaikan dokter spesialis neurologi Sahat Aritonang.

“Kalau itu berlangsung tetap menerus itu akan memicu penebalan dinding pembuluh darah atau yang dikenal bersama aterosklerosis,” kata Sahat.

Ketika dinding pembuluh darah menebal hal itu memicu pembuluh darah jadi sempit sehingga sel-sel darah susah mengalir ke seluruh tubuh. Aliran darah yang terkendala bisa memicu keliru satunya stroke.

“Jadi, perlengketan dan penebalan berasal dari sel-sel sisa berasal dari kolesterol tinggi itu akhirnya bisa memicu stroke,” lanjut pria yang sehari-hari praktek di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya ini menjawab pertanyaan Liputan6.com dalam sesi eksklusif interview.

Ada 2 Jenis Stroke

Stroke adalah suatu situasi di mana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa masalah saraf beberapa atau menyeluruh.

Stroke tersedia dua style yaitu sebab sumbatanatau penyempitan pembuluh darah (paling lazim atau sekitar 87 persen kasus) dan pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik)Saat stroke berlangsung memicu kematian jaringan otak akibat masalah pasokan aliran darah yang mempunyai nutrisi dan oksigen ke otak.

Menjaga Kadar Kolesterol Tetap Sehat

Menjaga kadar kolesterol selalu sehat adalah aspek risiko yang bisa dimodifikasi atau diupayakan oleh kita.

“Apa yang bisa dilakukan? Ya memang banyak ya,” kata Sahat.

Paling tidak dua hal yang bisa dijalankan adalah aktif bergerak dan melindungi makanan bersama menerapkan komitmen gizi sesuai dan juga jauhi makanan tinggi gula, lemak garam.

Mengenai olahraga, bisa bebas apa saja sesuai situasi tubuh. Salah satu olahraga yang bisa dijalankan layaknya lari, untuk memotivasi sehingga semangat berlari Sahat menyarankan ikut komunitas.

“Lari kan sekarang ngetren ya, bisa ikut komunitas juga,” katanya.

“Lalu setelah lari atau berolahraga lainnya kita jaga makanan,” tambahnya,

“Harusnya bersama langkah simple itu bisa kurangi risiko kolesterol tinggi,” lanjut Sahat.

Rutin Tes Kadar Kolesterol

Mengingat kadar kolesterol tinggi sering tidak disadari maka wajib secara rutin tes kadar kolesterol ke dokter.

Jika hasil tes tunjukkan kadar kolesterol total di bawah 200 mg/dL, ini tandanya bahwa kolesterol berada dalam batas normal.

Selain itu, kadar LDL yang ideal adalah di bawah 100 mg/dL, saat HDL sebaiknya di atas 60 mg/dL.

Selain Kolesterol Tinggi, Ketahui Faktor Stroke Lainnya

Sahat menjelaskan tersedia aspek risiko stroke terbagi jadi dua yaitu yang tidak bisa dimodifikasi dan bisa dimodifikasi.

Faktor risiko stroke tidak bisa dimodifikasi:

– Usia lebih berasal dari 55 tahun

– Jenis kelamin pria

– Genetik dalam keluarga

– Riwayat stroke sebelumnya

– Ras lebih-lebih ras kulit hitam

Selain kolesterol, ini Faktor risiko stroke yang bisa dimodifikasi:

– Tekanan darah tinggi

– Diabetes

– Merokok

– Kegemukan atau obesitas

– Kurang kegiatan fisik

– Diet tidak sehat

By besok88

Dunia Kesehatan