Minum Antibiotik Saat Batuk dan Pilek
besoklusa.one – Batuk dan pilek adalah penyakit lazim yang kerap dialami banyak orang, terlebih kala pergantian cuaca. Ketika gejala-gejala ini muncul, banyak orang yang langsung mencari antibiotik sebagai solusi cepat. Namun, tahukah anda bahwa minum antibiotik untuk mengobati batuk dan pilek sebetulnya keliru?
Kedua penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus, layaknya virus flu atau rhinovirus. Sementara itu, antibiotik cuma efektif melawan bakteri, bukan virus. Mengonsumsi antibiotik untuk penyakit yang disebabkan oleh virus tidak akan memberikan kegunaan apa pun. Bahkan, ini bisa menyebabkan masalah kesehatan baru.
Obat Antibiotik Itu untuk Apa Sih?
Menurut sebuah artikel yang udah ditinjau secara medis oleh Alisha D Sellers, BS Pharmacy, PharmD dari Medical News Today, antibiotik adalah obat yang dirancang khusus untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Antibiotik bekerja bersama dengan dua cara: menghentikan perkembangan bakteri atau langsung menghancurkannya. Oleh dikarenakan itu, antibiotik terlampau berfaedah disaat tubuh kami tidak bisa melawan infeksi bakteri secara mandiri.
Kenapa Orang Butuh Antibiotik?
Sistem imun tubuh sebetulnya udah dibekali kekuatan untuk melawan bakteri. Saat bakteri masuk ke dalam tubuh, sel darah putih (WBC) bertugas menyerang dan menghancurkannya sebelum saat sempat berkembang biak dan menimbulkan gejala.
Namun, dalam sebagian kasus, jumlah bakteri yang beresiko bisa terlampau banyak, supaya sistem imun kewalahan. Di sinilah peran antibiotik jadi penting. Antibiotik menolong tubuh mengendalikan infeksi bersama dengan membunuh bakteri yang terlampau kuat atau terlampau banyak untuk dilawan oleh sistem imun sendiri.
Mengapa Antibiotik Tidak Membantu Penyembuhan Pilek?
Menurut Vaccination and Immunisation Matters di health.qld.gov.au, yang dilansir pada Senin, 7 Oktober 2024, pilek biasanya disebabkan oleh virus, layaknya virus influenza atau rhinovirus. Antibiotik sendiri dirancang khusus untuk melawan bakteri, bukan virus.
Oleh dikarenakan itu, disaat kami mengonsumsi antibiotik kala mengalami pilek, obat ini tidak akan efektif dikarenakan virus dan bakteri bekerja bersama dengan cara yang berbeda di dalam tubuh.
Bakteri menyerang tubuh dari luar sel, tetapi virus masuk ke dalam sel tubuh dan gunakan sel-sel sehat untuk berkembang biak. Karena virus bersembunyi di dalam sel, antibiotik tidak bisa menjangkau atau membunuhnya.
Antibiotik cuma efektif menyerang dinding sel bakteri, kala virus tidak miliki dinding sel yang sama. Itulah mengapa antibiotik tidak bisa melawan virus penyebab pilek.
Apa Efek Samping Minum Obat Antibiotik Ketika Batuk dan Pilek?
Mengonsumsi antibiotik kala tidak diperlukan, layaknya disaat pilek, bukan cuma tidak efektif, tapi terhitung berisiko menimbulkan bahaya. Salah satu risiko terbesar adalah timbulnya resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik berlangsung disaat bakteri jadi kebal pada antibiotik akibat paparan yang terlampau sering. Jika bakteri udah kebal, infeksi yang mestinya enteng diobati justru jadi lebih sukar atau bahkan tidak bisa diobati lagi.
Selain itu, penggunaan antibiotik tanpa alasan yang pas bisa menyebabkan efek samping, layaknya ruam, sakit perut, atau diare. Efek samping ini bisa mengganggu dan memperburuk kondisi kesehatan yang sebetulnya bisa sembuh bersama dengan sendirinya tanpa antibiotik.
Bagaimana Cara Agar Cepat Sembuh Dari Pilek?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Mohammad Syahril, merekomendasikan untuk coba cara tradisional dalam meredakan pilek, alih-alih langsung minum antibiotik.
Langkah-langkah layaknya memperbanyak istirahat, minum air putih yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi bisa menolong tubuh melawan infeksi virus.
Namun, jikalau gejala pilek semakin gawat atau tidak kunjung sembuh, langsung konsultasikan bersama dengan dokter untuk beroleh diagnosis dan pengobatan yang tepat.