Minum Obat Hipertensi Menyebabkan Gagal Ginjal

besoklusa.one – Beredar pikiran di tengah masyarakat bahwa minum obat hipertensi secara teratur justru dapat mengakibatkan kerusakan ginjal dan mengundang gagal ginjal.
Terkait hal ini, dokter spesialis penyakit dalam Fenny Elvina Ridho dari RS EMC Cikarang, menuturkan ginjal resmikan peran penting didalam menyaring darah dan sesuaikan keseimbangan cairan serta tekanan darah.
Tekanan darah yang terlalu tinggi dalam jangka panjang justru bakal merusak pembuluh darah kecil di ginjal. rusaknya ini mengakibatkan kebolehan ginjal menyaring darah mengalami penurunan yang lama-kelamaan dapat berujung pada penyakit ginjal parah sampai gagal ginjal.
“Dengan kata lain, hipertensi yang tidak terkontrol adalah salah satu penyebab utama gagal ginjal, bukan obatnya,” kata Fenny mengutip laman EMC antara Jumat, 26 Desember 2025.
Secara lazim obat hipertensi yang diresepkan dokter aman untuk ginjal dan bahkan berperan didalam buat perlindungan guna ginjal, khususnya andaikan digunakan kompatibel anjuran medis. beberapa poin penting yang memerlukan dimengerti antara lain:
-Obat hipertensi atau darah tinggi layaknya Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor dan Angiotensin II Receptor Blockers (ARB) meresmikan resiko protektif terhadap ginjal. terutama pada pasien bersama diabetes atau penyakit ginjal kritis tahap awal.
-Peningkatan gampang kreatinin di awal penyembuhan dapat terjadi dan sering disalahartikan sebagai rusaknya ginjal.
-Perubahan ini biasanya berwujud sementara dan mengisyaratkan obat sedangkan bekerja menurunkan tekanan di pembuluh darah ginjal.
-Dengan pemantauan manfaat ginjal secara teratur penggunaan obat hipertensi masih safe dan tidak membahayakan ginjal.
Kesalahpahaman perihal Pasien Hipertensi Alami Gagal Ginjal
Kesalahpahaman sering terlihat dikarenakan banyak pasien hipertensi baru terdiagnosis disaat ginjalnya udah mengalami kerusakan.
Hipertensi dikenal sebagai ‘silent killer’ atau pembunuh didalam senyap sebab kerap tidak mengakibatkan tanda-tanda Akibatnya, pasien hadir berobat didalam keadaan tekanan darah telah tinggi bertahun-tahun dan rusaknya organ, mencakup ginjal, sudah terjadi.
Saat pasien merasa minum obat, lantas diketahui guna ginjal menurun obat hipertensi sering disalahkan. Padahal, rusaknya ginjal berikut berjalan akibat hipertensi yang lama tidak terkontrol, bukan karena obatnya.
Risiko Gagal Ginjal Justru Meningkat misalnya Obat Dihentikan
Menghentikan obat hipertensi tanpa anjuran dokter bakal menimbulkan bermacam risiko serius antara lain:
-Tekanan darah kembali tidak terkontrol, agar mempercepat rusaknya ginjal.
-Meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular, layaknya stroke, serangan jantung, dan gagal jantung.
-Pasien yang tidak patuh mengonsumsi obat hipertensi terbukti meresmikan risiko komplikasi yang jauh lebih besar dibandingkan pasien yang rutin minum obat dan melakukan pengecekan kesegaran secara teratur.
Penggunaan Obat perlu Disertai Pemantauan
Meskipun safe obat hipertensi masih kudu digunakan kompatibel anjuran dokter. pengecekan teratur layaknya tekanan darah, fungsi ginjal (ureum dan kreatinin), serta elektrolit darah perlu dijalankan secara berkala, khususnya pada pasien usia lanjut atau yang memiliki penyakit penyerta layaknya diabetes.
Penyesuaian dosis atau model obat dapat ditunaikan seandainya dibutuhkan Inilah pentingnya kontrol teratur dan komunikasi terbuka antara pasien dan dokter.
Selain hipertensi, terletak sebagian factor lain yang bakal mempercepat kerusakan ginjal, antara lain:
-Diabetes yang tidak terkontrol
-Konsumsi obat nyeri khusus secara berlebihan (NSAID)
-Kurang minum air putih
-Infeksi ginjal berulang
-Gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan mengkonsumsi garam berlebih
-Sering kali faktor-faktor ini tidak disadari pasien dan justru dikaitkan dengan obat hipertensi.
“Anggapan bahwa minum rutin obat hipertensi menyebabkan gagal ginjal adalah mitos yang memerlukan diluruskan. Justru sebaliknya, obat hipertensi berperan sangat penting di dalam buat perlindungan ginjal berasal dari rusaknya lebih lanjut akibat tekanan darah tinggi,” kata Fenny.
Gagal ginjal lebih kerap terjadi karena hipertensi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang, keterlambatan diagnosis, dan kurangnya kepatuhan berobat. Oleh karena itu, pasien hipertensi disarankan untuk minum obat secara rutin menerapkan pola hidup sehat, dan lakukan kontrol rutin kompatibel petunjuk dokter.
