Oknum Konsulen Diduga Tendang Testis Residen PPDS Unsri

Oknum
Oknum Konsulen Diduga Tendang Testis Residen PPDS Unsri

yang dijbesoklusa.one – Dugaan kekerasanalankan konsulen pada peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di Universitas Sriwijaya (Unsri), Sumatera Selatan, membuat publik ngilu.

Bagaimana tidak, oknum konsulen dikabarkan menendang testis PPDS hingga berdarah. Seperti diketahui, testis adalah anggota perlu dari sistem reproduksi pria yang terhitung dikenal sebagai buah zakar.

Lantas, apa efek trauma seperti benturan atau pukulan pada testis?

Menurut dokter spesialis urologi Eka Hospital Depok, Eggi Respati, benturan pada testis selama tidak membuat masalah pada pembuluh darahnya maka masih sanggup pulih dan lagi seperti semula. Sebaliknya, jikalau terjadi torsio maka testis sanggup mati.

“Testis adalah organ yang punyai pembuluh darah, jikalau trauma membuat testis terpelintir atau disebut torsio testis maka testis sanggup mati,” kata Eggi dalam temu fasilitas di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Eggi menambahkan, kematian testis punyai golden hour atau batas jaman penanganan yaitu di bawah delapan jam. Jika torsio tidak ditangani sesudah delapan jam, maka kematian testis sanggup terjadi.

“Gejalanya kebanyakan nyeri hebat pada testis yang terkena. Nyerinya terus-terusan karena pembuluh darahnya mati, membuat jaringan mati juga, ini sanggup nyeri hebat. Jadi jikalau ada nyeri hebat, periksa pernah dan jikalau ada puntiran (terpelintir) maka kudu segera diperbaiki, jikalau enggak testis sanggup mati,” paparnya.

Bagaimana Pengaruh Trauma Testis di Masa Depan?

Trauma testis yang kritis sanggup berdampak bagi korban, lanjut Eggi. Termasuk membuat kesusahan punyai keturunan.

“Kalau tidak ditangani segera torsionya, maka sanggup membuat infertil (ketidaksuburan). Kalau ditangani segera, dikembalikan ke wujud awalnya, maka sanggup lagi normal.”

Oleh karena itu, jikalau ada nyeri konsisten sesudah terjadi benturan atau tendangan di testis, maka kudu segera periksa.

Jika terjadi puntiran, maka pertolongannya kudu dijalankan urolog. Dokter akan memeriksa seberapa derajat puntirannya dan mengembalikannya ke posisi mula-mula melalui operasi.

Kasus Konsulen Tendang Testis PPDS

Sebelumnya, kabar mengejutkan beredar di Instagram @ppdsgram pada Senin, 21 April 2025. Disebutkan bahwa seorang konsulen dianggap melaksanakan kekerasan fisik pada seorang dokter PPDS Unsri.

Dalam unggahan yang viral, konsulen berikut disebut menendang anggota testis dokter PPDS di Unsri hingga mengalami pendarahan.

Kabar ini dibenarkan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Aji Muhawarman.

“Kami telah mendapat laporan tersebut. Kami kudu mendalami masalah ini untuk mengambil alih tindakan lebih lanjut,” kata Aji kepada Health Liputan6.com.

Aji terhitung mengungkap bahwa insiden testis dokter PPDS Unsri ditendang konsulen itu terjadi di wahana pendidikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan.

“Informasi pas yang kami terima seperti itu. Untuk detail dan kronologinya, kami masih menelusuri lebih lanjut,” ujarnya.

By besok88

Leave a Reply

Dunia Kesehatan