Potret Ruang Rawat Inap Mount Elizabeth
besoklusa.one – Rumah sakit kerap dinilai sebagai area yang tidak menyenangkan, kurang nyaman, bahkan menakutkan.
Hal ini tak terlihat di Mount Elizabeth Orchard, Singapura. Rumah sakit ini sediakan bermacam kamar bersama sarana layaknya hotel.
Director of operations Mount Elizabeth Orchard, Lim Xueni, mengenalkan tidak benar satu style kamar yang mampu jadi pilihan pasien yakni Single Orchard Room. Kamar berukuran 29,5m2 ini terasa dibuka sejak Desember 2023.
“Ruang ini diresmikan setahun lalu, terhadap Desember 2023,” kata Lim selagi ditemui di Mount Elizabeth Orchard, Selasa, 10 Desember 2024.
Menurut pantauan tim Health Liputan6.com, ruangan ini tidak begitu luas namun lumayan untuk satu pasien dan satu anggota keluarga.
Di dalamnya ada ranjang otomatis yang mampu disesuaikan jika pasien menghendaki berbaring atau bersandar. Dilengkapi pula bersama empat roda yang bermanfaat untuk memobilisasi pasien dalam kondisi darurat tanpa wajib memindahkannya ke ranjang khusus.
Sekilas, dinding di area ini terlihat layaknya dinding biasa. Padahal, dinding ini ditambah pintu dan area kecil di dalamnya layaknya lemari. Ini merupakan area menyimpan lebih dari satu alat kebugaran layaknya tabung oksigen.
Di samping kasur, ada sofa yang mampu digunakan anggota keluarga untuk duduk dan istirahat selama menemani pasien. Sofa itu berada tepat di bawah jendela besar yang sangat mungkin pasien lihat pemandangan kota, langit, dan mendapat sinar matahari.
Sediakan Mesin Kopi
Disediakan pula dispenser air minum, mesin penyeduh kopi atau teh, lengkap bersama cangkirnya. Alat itu di tempatkan di atas meja layaknya bar mini dan ditambah satu kursi.
Di samping mesin kopi, ada dua kaleng produk kopi yang disebut merupakan kopi tertentu yang dibuat untuk RS tersebut.
“Ini kopi merek kami, namanya Possible Coffee jadi merek ini cuma mampu ditemukan di RS ini.”
Lantas, apakah kopi ini lebih sehat?
“Ya, ini adalah kopi hitam tanpa gula, sehat,” kata Lim kepada Health Liputan6.com.
Hiburan dan Keamanan
Tepat di hadapan ranjang, ada TV LED bersama layar besar yang di sediakan peranan berikan hiburan bagi pasien. Mereka mampu menyaksikan apa-pun sesuka hati karena layar mampu ditautkan bersama gawai atau account berlangganan pribadi layaknya Netflix dan lain-lain.
Sementara, di sudut langit-langit, ada CCTV yang siap sedia memantau pasien. Bukan CCTV biasa, kemera pemantau ini tidak menampilkan bentuk pasien secara jelas, melainkan cuma siluet sehingga privasi pasien tetap terjaga.
Dengan CCTV ini, petugas mampu segera bertindak jika pasien ada problem untuk bangun dari ranjang atau bahkan berpotensi jatuh selagi sendirian di kamar.
Dilengkapi Toilet Khusus
Sebuah kamar kurang nyaman jika tidak ada toilet di dalamnya. Terutama kamar tempat tinggal sakit yang mestinya mudah dijangkau pasien.
Maka dari itu, kamar ini pun miliki toilet tertentu yang dirancang untuk mudah dibuka serta aman bagi pasien.
Toilet ditambah pegangan sehingga pasien mampu selalu stabil disaat berada di dalamnya.
Satu perihal unik dari toilet ini adalah adanya dua gorden atau tirai. Gorden pertama untuk menutup area mandi (shower) dan tirai ke dua untuk menutup anggota pintu terlihat masuk toilet.
“Tirai ke dua ini untuk memastikan pasien selalu aman namun selalu mampu memelihara privasinya.”
Dengan tirai ini, pasien tidak dapat ada problem terhubung dan menutup pintu toilet, perawat pun tidak dapat ada problem untuk berikan bantuan jika perihal yang tak diinginkan berlangsung di dalam toilet.
Di samping kakus atau WC duduk, ada pula tali merah yang mampu ditarik oleh pasien dalam kondisi darurat. Jika tali itu ditarik maka alarm dapat berbunyi, lampu darurat di depan kamar pasien dapat berkedip-kedip, dan petugas pun mampu segera berikan pertolongan.
Untuk menginap di kamar ini, pasien wajib merogoh kocek terasa dari $1,035 atau setara Rp16.756.650 per malam.