Stroke Sebabkan 350 Ribu Kematian Tiap Tahun

besoklusa.one – Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyatakan bahwa stroke merupakan penyebab sekitar 350 ribu kematian setiap tahunnya di Indonesia. Selain tingginya angka kematian, mereka yang selamat dari penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah juga berisiko besar mengalami cacat permanen.
Oleh karena itu, intervensi segera sangat penting. Dante mengingatkan bahwa keberhasilan dalam menyelamatkan pasien sangat bergantung pada golden period, yaitu 4,5 jam sejak gejala stroke pertama kali muncul. Jika penanganan medis dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 4,5 jam, risiko cacat dan kematian dapat diminimalkan.
“Golden period hanya berlangsung 4,5 jam dari saat gejala muncul hingga patient mendapatkan obat,” ungkap Dante saat peluncuran Jakarta Siaga Stroke 2026 pada Jumat, 5 Desember 2026.
“Jadi, jika pasien mendapatkan perawatan langsung setelah gejala muncul dalam waktu 4,5 jam, mereka bisa selamat dan terhindar dari kecacatan,” tambahnya.
Sehingga, Dante menilai bahwa upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghadapi situasi ini dengan Jakarta Siaga Stroke tahun depan menjadi contoh dalam penanganan cepat melalui inovasi dalam layanan kesehatan.
“Jakarta bisa menjadi model bagi daerah lain untuk menerapkan program-program inovatif seperti ini,” kata Dante.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menjelaskan bahwa program siaga stroke dipilih karena relevansinya dengan kondisi kesehatan masyarakat saat ini. “Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. ” Pemprov DKI telah menugaskan 584 anggota pasukan putih untuk meningkatkan respons terhadap penanganan stroke.
“Saya sudah memerintahkan Ibu Kepala Dinas agar pasukan putih membantu dalam penanganan stroke. Karena golden period 4,5 jam sangatlah penting,” ujar Pramono.
Jakarta Siaga Stroke 2026, Wamenkes Dante ingatkan pentingnya edukasi kepada masyarakat
Dante menyebutkan bahwa untuk mempercepat penanganan kasus stroke, penting bagi seluruh warga Jakarta untuk memahami gejala stroke lebih awal. Selain itu, kesadaran akan pola hidup sehat serta kesiapan masyarakat dan sistem kesehatan dalam merespon kejadian stroke juga harus ditingkatkan.
“Kita dapat membangun sistem yang baik dan memberikan edukasi yang efektif, tetapi jika masyarakat tidak paham dan teredukasi tentang gejala awal stroke, maka golden period pengobatan tidak akan efektif,” jelas Dante.
Apa Itu Stroke?
Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terhambat, baik karena penyumbatan (iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (hemoragik). Dulu, kondisi ini biasanya menyerang orang tua, namun kini tidak lagi. Belakangan ini, terjadi peningkatan kasus stroke di kalangan orang muda di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
“Sekitar usia 30 dan 40 tahun, kasusnya meningkat signifikan,” ungkap Dodik.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan meningkatnya risiko stroke di kalangan orang muda, antara lain gaya hidup yang buruk.
“Kekurangan aktivitas fisik, pola makan yang tinggi lemak dan gula, serta kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol di kalangan generasi muda. Ini semua memicu meningkatnya statistik stroke di usia muda dalam beberapa waktu terakhir,” jelas Dodik.
Aspek lain yang memengaruhi adalah tingkat stres yang tinggi. Lingkungan kompetitif di antara anak muda cenderung memicu gangguan tidur, yang pada gilirannya meningkatkan risiko stroke.
“Faktor medis lainnya bisa jadi adalah anak muda yang menderita kondisi genetik seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan obesitas; ini juga meningkatkan risiko stroke. ”
