Wamenkes Benny Tegaskan Peran Vaksin TB Inhalasi

besoklusa.one – Wamenkes Benny Tegaskan Peran Vaksin TB Inhalasi, Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Benjamin Paulus Octavianus, Sp. P(K), menyatakan bahwa pengendalian Tuberkulosis (TBC) merupakan agenda utama nasional. Salah satu langkah strategis yang diterapkan saat ini adalah pelaksanaan uji klinis Fase I untuk vaksin TB berbasis inhalasi di Indonesia.
Vaksin ini dihasilkan melalui kerja sama antara PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) dan CanSino Biologics Inc., yang ditujukan untuk masyarakat yang sebelumnya telah mendapatkan vaksin BCG. “Pengendalian TBC adalah prioritas yang mendapatkan perhatian langsung dari Presiden Prabowo. Uji klinis vaksin yang dapat dihirup ini merupakan langkah strategis untuk mencapai target Indonesia bebas TBC pada tahun 2030,” jelas Wamenkes Benny saat acara peluncuran uji klinis di RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Vaksin TB revolusioner ini memanfaatkan adenovirus rekombinan tipe 5 manusia dan diberikan melalui cara inhalasi, sebuah metode yang fokus pada imunitas mukosal di saluran pernapasan, yang menjadi jalur utama infeksi TB.
Pendekatan ini diyakini mampu memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan vaksin BCG yang saat ini hanya berhasil melindungi bayi dan anak dari bentuk berat TB, serta kurang efektif bagi orang dewasa dan TB paru.
Uji Klinis Vaksin TB Melibatkan Beragam Usia
Tahapan uji klinis ini akan melibatkan 36 peserta sehat berusia antara 18 hingga 49 tahun, yang akan diberikan vaksin melalui nebulizer di RS Islam Jakarta Cempaka Putih dan RSUP Persahabatan. Proyek penelitian ini dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M. Sc., Sp. P(K).
Pemerintah memberikan dukungan penuh melalui BPOM, yang memastikan bahwa semua tahap uji klinis memenuhi standar ilmiah dan keselamatan. Kepala BPOM, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M. Biomed. , Ph. D., menegaskan, “Persetujuan untuk uji klinis Fase I diberikan setelah tinjauan ilmiah yang menyeluruh, termasuk hasil preklinis in vitro dan in vivo yang menunjukkan keamanan serta kualitas vaksin. Kami siap mendukung kelanjutan ke Fase II dan Fase III jika hasilnya positif. “
Wamenkes Benny juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama antar kementerian dan lembaga dalam mempercepat eliminasi TBC. “Dukungan dari BPOM mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa proses ini berlangsung cepat dan efisien, tetapi tetap memperhatikan prinsip ilmiah. Diharapkan, pada tahun 2029 vaksin ini sudah dapat digunakan secara luas,” tambahnya.
Pentingnya Inovasi pada Vaksin TB
Di sisi lain, CEO CanSino Biologics Inc., Dr. Xuefeng Yu, mengemukakan pentingnya inovasi dalam pengembangan vaksin TB di negara dengan beban TBC tinggi seperti Indonesia.
“Pendekatan vaksin yang dapat dihirup menunjukkan potensi perlindungan yang lebih baik dibandingkan dengan metode suntik. Melalui kerja sama dengan Etana, kami berkomitmen untuk mempercepat inovasi dan menghadirkan vaksin bagi mereka yang paling memerlukan,” ungkap Dr. Yu.
Indonesia termasuk dalam delapan negara yang menyumbang sekitar 68 persen dari total kasus TB di seluruh dunia. Tanpa adanya inovasi baru, mencapai target eliminasi TBC pada 2030 akan menjadi tantangan yang sulit. Kehadiran vaksin inhalasi ini diharapkan menjadi terobosan penting, menguatkan kemandirian industri kesehatan nasional, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Pelaksanaan uji klinis ini menjadi bukti konkret dedikasi pemerintah dan sektor industri untuk menghadirkan vaksin TBC yang efisien, aman, dan mampu menjangkau lebih banyak individu, khususnya di kawasan yang berisiko tinggi terjangkit TB.
