YKPI Siap Datangi Rumah Pasien Kanker Payudara

besoklusa.one – Penolakan atau denial terhadap keadaan kebugaran tetap terasa tantangan besar didalam penanganan kanker payudara di Indonesia. Banyak pasien yang menolak menerima diagnosis dokter, bahkan menunda penyembuhan hingga kondisi mereka memburuk. lihat fenomena ini, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mengambil kiat nyata bersama mendatangi tempat tinggal pasien untuk tunjukkan pendampingan langsung
Tujuannya simpel Membujuk pasien supaya mau berobat dan tidak kembali terperangkap dalam kekuatiran Ketua YKPI, Linda Amalia Sari, mengatakan denial pada pasien kanker payudara terlihat sebab bermacam faktor
Mulai berasal dari rasa was-was terhadap pengobatan kurangnya informasi sampai tekanan budaya dan keluarga. “Banyak yang menampik gara-gara udah milik gambaran menakutkan mengenai kanker payudara. Mereka pikir kemoterapi tentu bikin rambut rontok, tubuh lemah, lalu meninggal. Padahal, banyak pasien kemoterapi yang tetap dapat beraktivitas seperti biasa,” ujar Linda.
Linda, mengungkapkan beberapa pasien bahkan menyembunyikan penyakitnya dari keluarga. Mereka risau dikasihani, malu dianggap lemah, atau cemas ditinggalkan pasangan. didalam persoalan lain, justru keluarga yang menolak kenyataan dan tidak berikan izin pasien merintis pengobatan.
“Pernah datang pasien yang sesungguhnya sudah dianjurkan dokter untuk tindakan medis, namun suaminya tidak mengizinkan. sebagian tahun lantas kondisinya telah parah,” katanya.
Upaya YKPI Turun ke Lapangan
Fenomena ini memperlihatkan bahwa banyak perempuan tidak meresmikan suara atas ketetapan kesehatannya sendiri. Dominasi keluarga, terutama suami, tetap jadi rintangan besar bagi perempuan untuk beroleh penanganan medis yang tepat waktu.
Untuk menengahi kondisi tersebut YKPI tidak tinggal diam. Organisasi ini membentuk tim pendamping pasien kanker payudara yang bertugas membantu pasien memahami situasi mereka dan menumbuhkan stimulan untuk berobat.
“Kalau diperlukan kami datangi rumah pasien. kita ajak berbicara baik-baik, beri penjelasan, dan menegaskan bahwa kanker payudara dapat diobati andaikata ditangani sejak dini,” ujar Linda.
Pendampingan ini tidak sekedar menyentuh pasien, tetapi terhitung keluarganya. YKPI mengajak keluarga berdiskusi sehingga menyadari pentingnya bantuan emosional dan tidak turut menampik kenyataan.
Menurut Linda, dukungan keluarga terlalu sangat penting untuk kesuksesan pengobatan “Kadang justru keluarga yang denial. andaikan mereka tidak beri dukungan pasien tambah risau dikarenakan itu, kita ajak mereka ikut proses edukasi,” ujarnya.
Keterbatasan Ekonomi masih lantas Kendala
Selain faktor psikologis dan budaya, problem ekonomi juga terasa penghalang. Banyak pasien di daerah menunda pengobatan sebab biaya transportasi ke tempat tinggal sakit rujukan lumayan besar.
“Dokter di daerah kadang hingga membantu cost pasien supaya mereka ingin datang berobat. Ini tunjukkan impuls untuk pulih itu hadir tapi keadaan ekonomi kerap jadi hambatan,” ujar Linda.
Padahal, penundaan pengobatan cuman dapat memperburuk keadaan dalam selagi dua minggu saja, kanker dapat berkembang lebih jauh dan menyebar ke organ lain.
Edukasi lewat Penyintas
Sebagai jatah dari edukasi publik, YKPI termasuk melibatkan para penyintas kanker payudara (survivor) untuk sharing pengalaman. cara ini dinilai efektif gara-gara lebih gampang diterima oleh pasien yang tetap takut.
Dengan memirsa segera sosok penyintas yang sehat dan aktif, diharapkan pasien tak ulang berpikiran kanker payudara sebagai akhir dari semuanya “Kanker bukan hukuman mati. Banyak yang pulih gara-gara ingin berobat. Itu yang terus kita sampaikan ke pasien,” ujar Linda.
